SELAMAT DATANG --- SELAMAT MEMBACA --- SALAM SATU JIWA --- TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA ---

Wednesday, November 23, 2011

JALAN TEMPAT PARA PENJUAL MINYAK WANGI


Seorang pemulung, yang melangkahkan kaki di jalanan tempat penjual minyak wangi, tersungkur seolah-olah mati. Orang-orang mencoba untuk membangunkannya dengan bau-bauan yang wangi, tetapi keadaan dia justru makin memburuk. akhirnya seorang bekas pemulung dantang dan menyadari kondisinya. Dia meletakkan sesuatu yang berbau kotor di bawah hidung lelaki itu dan tak lama kemudian dia bangun, sembari berteriak,
"Inilah minyak wangi!"
             
Kau harus menyiapkan diri terhadap perubahan dimana tak ada sesuatu pun yang akrab dengan diri anda. Setelah mati, jati dirimu harus memberikan reaksi terhadap  rangsangan dimana kamu telah diberi peluang untuk mencicipinya disini. Jika kau masih saja terikat dengan sedikit hal yang kau akrabi, ini hanya akan membuatmu sengsara, seperti dilakukan minyak wangi terhadap pemulung yang tersungkur pada jalan para pembuat minyak wangi itu.

*****

Parabel ini menjelaskan sendiri. Al-Ghazali menggunakannya pada abad ke-11 Alchemy of Happiness (Kimia Kebahagiaan) untuk menggarisbawahi ajaran Sufi, bahwa hanya sebagian hal saja yang keberadaannya kita akrabi memiliki persamaan dengan 'dimensi lain'.

Sumber : Idries Shah.2001. "Kisah Berhikmah – Warisan Klasik Ribuan Tahun Para Guru Sufi Terkemuka". Surabaya : Syafaat.

No comments:

Post a Comment

Silakan Tuliskan Komentar Anda Untuk Kemajuan Blog Ini
Terima Kasih Atas Kunjungannya

Entri Populer