SELAMAT DATANG --- SELAMAT MEMBACA --- SALAM SATU JIWA --- TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA ---

Wednesday, December 31, 2014

SULUK SAMSU TABARIT : Perjalanan Spiritual Syeikh Samsu Tabarit bersama Maulana Jalaludin Rumi (1)



Suluk Samsu Tabarit ini menceritakan tentang sebuah peristiwa spiritual seorang (mungkin Syeikh Syamsudin Tabrizi) yang kemudian dikenal dalam kitab ini dengan nama Seh Samsu Tabarit. Bermula dari perjalanan Seh Samsu Tabarit ke Arab yang pada akhirnya bertemu dengan Maulana Rumi. Kemudian terjadilah dialog antar keduanya tentang pengalaman ruhani masing-masing. 


Berikut adalah terjemahan dari isi suluk samsu tabarit :

  1. Ya, inilah ceritanya : ada seorang wali kutub, dari Jawa (Nusantara) yang bernama Syeikh Samsu Tabarit, sangat kuat tekadnya dan karomahnya luar biasa.
  2. Beliau ini penampilannya bagus, postur badannya kecil tapi gagah dan agak tinggi, beliau berkelana ke Tanah Arab berpenampilan seperti seorang biasa (tidak berpenampilan mewah, seperti orang yang tidak berharga). Beliau disana selama 3 tahun, dengan telanjang (mungkin seperti kebanyakan orang jawa bertelanjang dada) baik jiwa maupun fisiknya.
  3. Ketika disana bertepatan pada hari Jum’at, penuh dengan orang-orang (jamaah), ada ulama, lebe, modin, marbot (juru kunci), khotib, lengkap semua para jamaah di Masjidil Haram sana.
  4. Jadi, Syeikh Samsu Tabarit mendatangi Pandhita Agung Amir Aji Maulana Rumi, dimana pada saat itu belum pulang dari ibadah haji. Pada hari jum’at semua berkumpul. Syeikh Samsu Tabarit datang secara tiba-tiba saja.
  5. Langsung beliau mengucapkan ”assalamu’alaikum wahai tuanku maulana Rumi dan wahai para jamaah sekalian,”  oleh karena itu menjawablah mereka semua (yang ada disana) dengan bergemuruh
  6. ”Ya, waalaikumsalam, wahai orang kecil (wahai orang yang tak berharga) duduk kamu!” Kemudian Syeikh Samsu Tabarit duduk tepat dihadapan Maulana Rumi. Maulana Rumi berkata ”Wahai para jamaah sekalian, siapa tahu orang ini?”
  7. ”Ini loh orang yang seperti anak-anak ini.” kemudian para jamaah berkata ”Wahai tuanku tidak ada yang tahu orang ini, orang yang telanjang (compang-camping) tidak karuan, siapa orang ini sebetulnya?, orang seperti ini di Arab tidak ada.”
  8. ”Maka sebaiknya anda tanya saja orang itu, asalnya dari mana.” maka bertanyalah Maulana Rumi  ”Hei anak kecil saya bertanya kepadamu”
  9. ”Dari mana asalmu nak? dan juga mengapa datangmu tiba-tiba saja?” maka berkatalah Syikh Samsu Tabarit ”Wahai tuanku Maulana Rumi, aku mau menjelaskan perihal diriku dan dari mana asalku.”
  10. Aku bertanya kepadamu dan kepada para jamaah sekalian. Maulana Rumi berkata ”Wahai anakku apa maumu? lebih baik bertanyalah langsung kepadaku.”

bersambung...







*disarikan dari Ngaji Serat Jawa : Suluk Samsu Tabarit oleh Ki Herman Sinung Janutama di Masjid Jendral Sudirman, Yogyakarta.

Entri Populer